UTS
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
“ANALISIS FILM I AM SAM BERDASARKAN PERKEMBANGAN
SOSIO-EMOSIONAL”
DISUSUN OLEH :
HESTI SETIAWATI (113654219)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
2013
A.
Deskripsi
Film “I am Sam”
I am Sam
adalah film drama keluarga Amerika dirilis pada tahun 2001 yang ditulis dan
sekaligus disutradarai oleh Jessie Nelson. Bercerita mengenai seorang ayah yang
mengalami mental retarded atau tuna grahita bernama Sam.
Kisah ini berawal dari kehadiran seorang bayi perempuan di kehidupan Sam
yang dia beri nama Lucy Diamond Dawson terinspirasi dari lirik lagu The
Beatels. Sam adalah seorang laki-laki yang bekerja di sebuah Caffe Starbuck
Coffe yang menyandang keterbelakangan mental. Beberapa saat setelah bayi itu
dilahirkan, Ibunya pergi meninggalkan dia begitu saja. Dengan kasih sayang
tulus dia merawat bayinya dengan kemampuan apa adanya. Berbelanja perlengkapan
bayi, mengenakan popok, memberi susu dan lain sebagainya dilakukan sendiri.
Sam memiliki kelompok sahabat-sahabat yang sangat baik dan selalu
membantunya dalam kesusahan. Kelompok ini terdiri dari Robert, Ifty, Brad, dan
Joe. Ifty diperankan oleh aktor Doug Hutchinson, wataknya dalam film ini
memiliki gangguan perhatian defisit yang serius yaitu memiliki keterpusatan
tertentu dalam keheningan dan kekacauan, dia cenderung berlebihan dalam
menceritakan sesuatu. Robert diperankan oleh aktor Stanley Desantis sangat
piawai meminkan sosok overprotective, kekhawatiran atau paranoid yang berlebihan. Hal itu dapat
terlihat dari sikapnya yang waspada, meneliti setiap tingkah yang orang lain
lakukan, mencurigai Rita pengacara Sam saat di wawancarai, dan meneliti semua
kegiatan di ruang sidang. Sedangkan Brad dan Joe, benar-benar dimainkan oleh
aktor dengan cacat mental yang nyata, Joseph Rosenberg (mental retarded) dan
Brad Allan Silverman yang menderita Down Sindrom. Mereka mempunyai kebiasan
Video Night setiap malam Kamis di rumah Sam. Karaoke setiap hari Jumat Makan
bersama di IHOP setiap hari Rabu. Itu mereka lakukan setiap minggu rutin.
Suatu malam Lucy menangis sejadi-jadinya dan Sam tidak mengetahui apa yang harus dia perbuat. Hal
itu didengar oleh tetangga nya Annie yang mengalami “Agoraphobic” yaitu suatu
kondisi dimana seseorang merasa kekhawatiran yang berlebihan dan suka panik
atau mungkin takut dalam keramaian. Annie menelpon Sam dan menanyakan apa yang
dia lakukan kepada bayinya sehingga dia menangis seperti itu. Akhirnya Annie
menyuruh Sam membawa bayi itu ke rumahnya dan memberikannya penjelasan
bagaimana memberi makan kepada bayi. Bahwa bayi butuh makan satu kali per dua
jam. Annie menjelaskan dengan cara agar Sam mengerti yaitu dengan
mengkondisikan waktu acara di televisi.
Semakin hari Lucy pun semakin besar Ketika Sam bekerja dia menitipkan
Lucy kepada annie. Lucy tumbuh menjadi gadis cantik dan pintar. Bahkan Lucy
memiliki kapasitas kecerdasan lebih dari Sam. Dia mempunyai
pertanyaan-pertanyan jenius seperti kenapa bulan mengikutinya ke rumah, kenapa
ada salju,kenapa orang botak dan sebagainya. Sam sebagai seorang ayah dengan
keterbatasan yang dia miliki menjawab seadanya sesuai apa yang dia pikirkan.
Sam sebagai seorang ayah mental retarded mampu merawat, membesarkan dan
mendidik putri nya menjadi seorang putri yang cerdas, penuh dengan
keingintahuan yang besar dan menerima semua kekurangan ayahnya dengan ikhlas.
Dia mendidik nya dengan menyuruh mengerjakan tugas sekolahnya setiap malam,
membaca bahkan dia sendiri tidak kesusahan membaca apa yang dibaca Lucy itu. Jika
Lucy menolak untuk tidak mau membaca dia akan tegas sebagai seorang ayah tapi
dia tidak memarahi Lucy, dia hanya memberikan alasan yang membuat Lucy semakin
menyayangi ayahnya mengapa dia ingin Lucy melakukan itu. Sebagai seorang ayah
Sam merawatnya dengan penuh kasih sayang dari lubuk hatinya. Sam selalu
membacakan buku cerita yang telah dihafalnya berjudul “Green Egg and Ham by
Dr.Seuss”. Tokoh dalam buku juga bernama
Sam.
Suatu hari saat membeli sepatu sekolah Lucy karena ia akan mulai
bersekolah. Sam tidak hanya berdua dengan Lucy tapi ditemani oleh
sahabat-sahabatnya. Mereka semua berpartisipasi, saling memilihkan sepatu yang
cocok untuk Lucy. Disini ditemukan adegan lucu dari para sahabat-sahabat Sam
yang juga mengalami beberapa macam hambatan. Brad menawarkan Lucy dua sepatu bewarna pink, salah satu
diantaranya dilengkapi dengan cahaya-cahaya jika di hentakkan. Ifty juga tak
kalah untuk memberikan saran kepada Lucy, dia memperlihatkan sepatu bewarna
pink lengkap dengan filosofinya mengapa dia memilihkan yang itu. Joe juga
menawarkan dengan ekspresinya yang tenang sepatu hitam highheel untuk dewasa.
Yang terakhir, Robert dengan wajah paranoidnya menawarkan sebuah sepatu untuk
dewasa. Akhirnya Lucy memutuskan dan memilih sendiri sepatu yang disukainya.
Disini terlihat sekali kepedulian sahabat-sahabatnya kepada Sam dan Lucy.
Klimaks dari bagian adegan ini adalah saat pembayaran sepatu. Sam tidak
mempunyai cukup uang untuk harga sepatu itu. Namun sahabat-sahabatnya saling
membantu dengan mendonasikan uang yang mereka miliki agar mencapai harga yang
ditetapkan.Sahabat-sahabat Sam mendukungnya baik dari segi emosional, tenaga
dan juga financial. Melihat hal itu, sang penjual pun terharu,itu terlihat
sekali dari ekspresi wajah yang dia tampilkan. Mereka pun pulang dengan balon
yang mereka dapatkan dari penjual sepatu.
Sam adalah sosok seorang ayah yang menerima setiap perilaku baik anaknya.
Dia tidak ingin memaksakan kesempurnaan. Terlihat saat hari pertama Lucy
sekolah dan melakukan presentasi di depan kelas. Dapat dibedakan dengan sosok
ayah dari teman Lucy di sekolah saat anaknya presentasi, anaknya salah dalam
melakukan presentasi, ayahnya malah marah dan menekan anaknya supaya tampil
sempurna. Hal itu dapat mempengaruhi emosi sang anak sehingga menjadi tidak
baik.
Begitulah Sam mendidik putrinya dengan kasih sayang yang besar. Karena
Lucy sangat menjaga perasaan ayahnya,dia bahkan tidak mau membacakan buku
mengenai mengapa manusia berbeda. Lucy mempunyai sifat bijak dan pengertian, sabar
dan kasih sayang yang besar. Lucy dapat mengendalikan dirinya ketika Sam
mengamuk saat mereka makan berdua di restoran lain selain tempat yang biasa
mereka kunjungi. Sam meminta makanan seperti yang biasa dimakan di IHOP, tapi
restoran tersebut tidak dapat menyediakan. Saat pesta Halloween Lucy merasa
sedih dan marah karena teman-temannya menertawakan ayahnya yang mental
retarded. Namun Lucy tetap mencintai ayahnya dan bangga karena tidak ada ayah
yang sanggup seperti ayahnya seperti bermain ke taman dan lain sebagainya.
Konflik di Film ini dimulai ketika pesta kejutan ulang tahun Lucy ke
tujuh yang dibuat oleh Sam dibantu oleh para sahabat-sahabat dan lainnya. Saat
membuka pintu Lucy melihat ayahnya didorong hingga terjatuh. Ayahnya didorong
karena menyentuh Conner agar berada pada
posisi surprise. Namun Conner marah dan merasa keadaan Sam tersebut (mental
retarded) memindah. Ayah Conner pun marah dan mendorongnya. Conner berbohong
dengan mengatakan bahwa Lucy mengatakan kepadanya bahwa Sam bukan ayahnya tapi
dia di adopsi. Lucy kemudian lari karena belum siap dengan hal itu. Hal itu
disaksikan oleh Loretta Devine seorang wanita dari dinas sosial yang pernah
ditemui Sam di kantor polisi saat Sam terjerat kasus dengan wanita penghibur.
Dinas sosial perlindungan anak menilai bahwa ini sebuah kasus yang cukup serius
dan perlu ditangani oleh negara. Menurut mereka Lucy yang semakin tumbuh
menjadi dewasa perlu mempunyai orang tua asuh, karena Sam yang mempunyai
kapasitas IQ dibawah Lucy yaitu dibawah anak usia 7 tahun takkan mengerti
membesarkan seorang anak yang lebih cerdas dari dia. Sam pun dibawa ke dinas
sosial untuk selanjutnya diteliti. Lucy pun ditangkap dan dibawa secara
terpisah. Untuk mendapatkan kembali hak asuhnya terhadap Lucy, Sam harus
menyewa seorang pengacara untuk memperjuangkannya.
Sam menemukan seorang pengacara wanita yang cerdik, super sibuk, seorang
ibu yang tidak mempunyai waktu bersama putranya dan kurang memberikan
perhatiannya, seorang istri yang ditinggal suaminya karena kesibukannya.
Pengacara wanita tersebut bernama Rita Harrison yang diperankan dengan piawai
oleh aktris Michelle Pfeiffer. Rita tampil dengan kehidupan yang mewah dan
sombong. Karena sikap pamer dan kesombongan kepada teman-temanya dia terjebak
untuk menjadi pengacara pro bono (sukarela) untuk Sam, yang pada awalnya dia
tidak bersedia karena Sam tidak sanggup untuk membayarnya perjam. Tapi akhirnya
Rita pun luluh dan belajar dari kehidupan Sam. Dia mendapat pelajaran berharga
selama menjadi pengacara pro bono untuk Sam. Rita sangat cerdik menjawab dan
memberikan statement di persidangan pengembalian hak asuh Sam terhadap Lucy.
Rita memberikan jasanya secara gratis, bersabar dalam sela sela waktunya yang
begitu sangat padat, mencoba mencari fakta dan dukungan terhadap kasus yang
dialami Sam. Dia mencoba meminta kesaksian dan dukungan dari sahabat-sahabat
Sam tentang mengapa Sam pantas jadi seorang ayah dari Lucy. Namun hal itu tidak
berhasil karena alasan-alasan yang diberikan sahabat-sahabatnya ini tidak
tepat. Dia mencoba meminta Sam untuk mencarikan saksi yang lulusan dari
perguruan tinggi atau yang bekerja secara implisit maksudnya mencari seorang
yang memiliki kapasitas orang-orang pada umumnya yang bisa mengarahkan
pembicaraan. Sam meminta bantuan Annie, tapi Annie khawatir dia tak kan bisa
melakukannya. Namun akhirnya karena kecintaannya kepada Lucy dia datang ke
persidangan. Rita sangat pintar untuk melawan semua statement yang diberikan
lawannya Mr. Turner yang diperankan oleh Richard Schiff yang mempunyai
statement pedas yang pada akhir persidangan memberikan pertanyaan-pernyataan
yang sangat menyudutkan sisi ke emosionalan seorang Sam, sehingga Sam
kehilangan kendali dan menjadi kacau. Pada akhirnya pun mereka tidak berhasil
memenangkan hak asuh nya terhadap Lucy. Hak asuh Lucy jatuh ke tangan orang tua
angkatnya Randy Carpenter yang diperankan oleh aktris Laura Dern. Karena ikatan kasih sayang anatara orang tua
dan anak Sam dan Lucy tidak dapat dipisahkan. Meski hak asuh nya telah jatuh ke
tangan orang lain, Sam dan Lucy masih saja tetap bersama. Sam akhirnya membeli
rumah di dekat rumah orang tua asuh Lucy dan memiliki pekerjaan baru yaitu
perawat anjing. Setiap malam pun Lucy tetap bolak-balik ke rumah Sam memanjat
jendela nya. Sampai-sampai akhirnya Randy orang tua asuh Lucy mengaku dan
menyerahkan Lucy kembali kepada Sam dengan syarat dia tetap ikut berpartisipasi
merawat Lucy sampai besar.
Klimaks dari Film ini Sam menjadi wasit di pertandingan futsal Lucy yang
dihadiri oleh seluruh sahabat-sahabat dan orang-orang yang telah Sam kenal.
Lucy membuat goal dan Sam menggendong Lucy dan membawanya berlari karena
kegembiraannya. Pengambilan gambar dan diiringi musik yang bagus mendukung
suasana menjadi haru dan bahagia.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa saja konflik yang terjadi pada
film?
b.
Apa teori yang sesuai dengan isi
film?
c.
Bagaimana pesan moral yang
disampaikan dalam film ini?
C. Kajian Pustaka
PERKEMBANGAN
SOSIO-EMOSIONAL
1.
Perkembangan sosio-emosional pada
masa kanak-kanan
Perkembangan
sosial pada masa kanak-kanak tumbuh dari hubungan mereka yang erat dengan orang
tua atau pengasuh lain, termasuk anggota keluarga. Interaksi sosial diperluas
dari rumah ke tetangga, dan dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar. Tetapi
pengaruh orang tua selalu yang paling kuat. Diane Daumrind (1983) mengidentifikasikan
tiga gaya orang tua dalam mendidik anaknya, meliputi (1). Tingkat kontrol orang
tua terhadap anaknya, (2). Kejelasan komunikasi orang tua dengan anak, (3).
Tuntutan orang tua kepada anak untuk menjadi matang.
Ø Orang tua otoriter (authoritarian parents)
·
Melarang anak dengan mengorbankan
otonomi anak
·
Tidak mendorong sikap memberi dan
menerima (give and take)
·
Menganggap bahwa anak-anak
seharusnya menerima otoriter orang tua tanpa banyak pertanyaan dan cenderung
keras
Ø Orang tua yang permisif (cenderung membiarkan dan tidak tegas)
·
Memberi kebebasan sebanyak mungkin
pada anak-anak mereka
·
Menempatkan harapan-harapan pada
anak-anak mereka
Ø Orang tua yang dapat dipercaya (authoritative)
·
Menghargai kemampuan anak secara
langsung pada waktu anak bertingkah laku, sekaligus menunjukkan standart
tingkah laku mereka sendiri
·
Bersedia berkompromi; berharap agar
standart tingkah laku mereka bertemu dengan standart tingkah laku anak
·
Bersikap hangat tetapi tidak
menuntut
2.
Perkembangan sosio-emosional pada
masa pra remaja
Selama masa ini
(6-12 tahun), banyak orang-orang atau lembaga yang telah mempengaruhi sosial
anak-anak. Pada masa ini hubungan antar teman sangat penting. Diterima oleh
kelompok dan menjadi anggota kelompok adalah tujuan utama. Kemudian, antara 7-9
tahun membentuk persahabatan yang erat dengan kelompoknya yang sejenis. Mereka
cenderung melihat kelompok mereka sebagai model tingkah laku dan sebagai social
reinforcemen, seperti yang sering mereka lihat pada keluarga mereka
sendiri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak telah mempercayakan
teman-temannya sebagai sumber sosial dan sebagai pemberi dukungan moral.
Masalah-masalah
yang berhubungan dengan perkembangan fisik, kognitif, dan sosial pada masa anak-anak
ini adalah umum. Walaupun remaja pada umumnya bahagia dan optinis, mereka juga
mempunyai banyak ketakutan, seperti: tidak diterima di kelompoknya, tidak
mempunyai sahabat, dihukum oleh orang tua, memiliki orang tua yang bercerai,
tidak melaksanakan tugas sekolah dan sakit hati.
3.
Perkembangan sosio emosional pada
masa remaja
Perkembangan
remaja dimulai dengan masa puber, yaitu sekitar 12-14 tahun. Masa puber atau
permulaan remaja adalah suatu masa saat perkembangan fisik dan intelektual
berkembang sangat cepat. Pertengahan masa remaja adalah masa yang lebih stabil
untuk menyesuaikan diri dan berintegrasi dengan dengan perubahan permulaan
remaja, kira-kira umur 14-16 tahun. Remaja akhir kira-kira umur 18-20 tahun
ditandai dengan transisi untuk mulai bertanggungjawab, membuat pilihan, dan
berkesempatan untuk mulai menjadi dewasa.
Salah satu ciri
remaja adalah kecenderungan untuk berpikir tentang apa yang terjadi pada
pikiran seseorang dan mempelajari dirinya sendiri. Remaja mulai terlihat lebih
dekat diri mereka sendiri untuk mendefinisikan bahwa diri mereka berbeda.
Mereka mudah menjadi tidak puas dengan diri mereka sendiri, mengkritik
sifat-sifat pribadi mereka, membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan
mencoba mengubah seperti diri orang lain atau teman lain. Berikuta adalah
beberapa konsep dalam perkembangan sosio-emosional pada masa remaja hingga
dewasa yang diambil secara umum dari teori psikososial Erickson.
a.
Identitas
Menurut Erickson
(salah satu tokoh psikologi). Tahap selama remaja adalah berpusat pada siapa
saya, dengan identitas apa sebetulnya saya. Perubahan pubertas memerlukan
remaja untuk mengubah konsep fisik mereka, menyesuaika diri terhadap
harapan-harapan teman-teman dan keluargaserta membuat peranan keputusan tentang
sekolah dan tingkah laku. Kemampuan intelektual remaja tumbuh, termasuk
kecenderungan baru tentang refleksi diri dan juga membuat perubahan dalam
konsep diri dan integritas terhadap keterampilan logika baru.
b.
Otonomi
Perkembangan
kepribadian lain yang penting pada masa remaja adalah tuntutan otonomi yang
bertambah untuk menentukan dirinya sendiri. Kesadaran remaja untuk berkemang
sama seperti orang dewasa berkembang, dan kemampuan mereka untuk menganalisis
dan memperbaiki rencana mereka menjadi bertambah sulit jika mereka menerima
pengarahan dari orang dewasa. Remaja tahu bahwa mereka harus bertanggungjawab
untuk perbuatan mereka seperti hal nya orang dewasa dan mereka perlu berlatih
bahwa tanggung jawab adalah sangat penting.
c.
Penyesuaian diri
Pada saat yang
sama ketika remaja mencari otonomi dari orang tua mereka dan orang lain, mereka
juga sedang mencari penyesuaian (conformity) untuk dapat diterima oleh kelompok
mereka. Untuk bisa diterima, mereka mungkin membentuk “peraturan-peraturan
kelompok” yang melarang siapa siapa saja yang tidak mengikuti aturan mereka,
termasuk cara berpakaian, bahasa, dan tingkah laku kelompok.
d.
Perkembangan pribadi
Persahabatan,
popularitas, konflik dengan kelompoknya, berkencan dan hubungan seksual, semua
menghabiskan waktu dan energi remaja yang cukup besar. Pada permulaan remaja,
dua kebutuhan baru muncul, yaitu; (1). Kebutuhan akan hubungan dengan orang
lain secara akrab dimana dia dapat menyampaikan perasaan-perasaannya dan
pikiran-pikirannya; (2). Kebutuhan untuk kepuasan seks. Tugas remaja adalah
mengembangkan keterampilan untuk berhubungan dengan orang lain secara akrab dan
mulai mengembangkan hubungan yanga akan menuju pilihan partner untuk kepuasan
seks.
e.
Keintiman
Harry Stack
Sullivan (1953) menyampaikan suatu hipotesis untuk menggambarkan perubahan
dalam hubungan anak sampai dewasa. Menurut Sullivan, tingkah laku manusia
dibentuk oleh usaha kita untuk tetap menjalin hubungan dengan orang lain secara
enak dan menyenangkan.
D. Analisis Masalah
1.
Konflik Yang Terjadi
Konflik di Film ini dimulai ketika pesta kejutan ulang tahun Lucy ke
tujuh yang dibuat oleh Sam dibantu oleh para sahabat-sahabat dan lainnya. Saat
membuka pintu Lucy melihat ayahnya didorong hingga terjatuh. Ayahnya didorong
karena menyentuh Conner agar berada pada
posisi surprise. Namun Conner marah dan merasa keadaan Sam tersebut (mental
retarded) memindah. Ayah Conner pun marah dan mendorongnya. Conner berbohong
dengan mengatakan bahwa Lucy mengatakan kepadanya bahwa Sam bukan ayahnya tapi
dia di adopsi. Lucy kemudian lari karena belum siap dengan hal itu.
2.
Dalam film “I am Sam ”
ini terdapat beberapa
bentuk pengaplikasian perkembangan sosio-emosional, antara lain ialah:
· Sam sebagai seorang ayah mental retarded mampu
merawat, membesarkan dan mendidik putri nya menjadi seorang putri yang cerdas,
penuh dengan keingintahuan yang besar dan menerima semua kekurangan ayahnya
dengan ikhlas. Dia mendidik nya dengan menyuruh mengerjakan tugas sekolahnya
setiap malam, membaca bahkan dia sendiri tidak kesusahan membaca apa yang
dibaca Lucy itu. Jika Lucy menolak untuk tidak mau membaca dia akan tegas
sebagai seorang ayah tapi dia tidak memarahi Lucy, dia hanya memberikan alasan
yang membuat Lucy semakin menyayangi ayahnya mengapa dia ingin Lucy melakukan
itu.
Orang tua yang dapat dipercaya (authoritative): Bersikap hangat
tetapi tidak menuntut.
· Sam merawatnya dengan penuh kasih sayang dari
lubuk hatinya. Sam selalu membacakan buku cerita yang telah dihafalnya berjudul
“Green Egg and Ham by Dr.Seuss”. Tokoh dalam
buku juga bernama Sam.
Orang tua yang dapat dipercaya (authoritative): Bersikap hangat
tetapi tidak menuntut.
· Sam adalah sosok seorang ayah yang menerima
setiap perilaku baik anaknya. Dia tidak ingin memaksakan kesempurnaan. Terlihat
saat hari pertama Lucy sekolah dan melakukan presentasi di depan kelas. Dapat
dibedakan dengan sosok ayah dari teman Lucy di sekolah saat anaknya presentasi,
anaknya salah dalam melakukan presentasi, ayahnya malah marah dan menekan
anaknya supaya tampil sempurna. Hal itu dapat mempengaruhi emosi sang anak
sehingga menjadi tidak baik.
Orang tua yang dapat dipercaya (authoritative): Menghargai
kemampuan anak secara langsung pada waktu anak bertingkah laku, sekaligus
menunjukkan standart tingkah laku mereka sendiri.
· Sam mendidik putrinya dengan kasih sayang yang
besar. Karena Lucy sangat menjaga perasaan ayahnya,dia bahkan tidak mau
membacakan buku mengenai mengapa manusia berbeda.
Orang tua yang dapat dipercaya (authoritative): Bersikap hangat
tetapi tidak menuntut.
· Lucy mempunyai sifat bijak dan pengertian, sabar
dan kasih sayang yang besar. Lucy dapat mengendalikan dirinya ketika Sam
mengamuk saat mereka makan berdua di restoran lain selain tempat yang biasa
mereka kunjungi. Sam meminta makanan seperti yang biasa dimakan di IHOP, tapi
restoran tersebut tidak dapat menyediakan. Saat pesta Halloween Lucy merasa
sedih dan marah karena teman-temannya menertawakan ayahnya yang mental
retarded. Namun Lucy tetap mencintai ayahnya dan bangga karena tidak ada ayah
yang sanggup seperti ayahnya seperti bermain ke taman dan lain sebagainya.
Perkembangan
sosio-emosional pada masa remaja: penyesuaian diri.
· Conner berbohong dengan mengatakan bahwa Lucy
mengatakan kepadanya bahwa Sam bukan ayahnya tapi dia di adopsi. Lucy kemudian
lari karena belum siap dengan hal itu.
Perkembangan sosio-emosional pada masa remaja: identitas
3.
Pesan Moral Film
Film ini
mengajarkan bagaimana orang tua terhadap anaknya. Disini dapat dilihat
bagaimana kapasitas intelektual atau IQ seseorang tidak menghambat kasih sayang
yang diberikan orang tua kepada anaknya, dan juga kasih sayang kepada orang
lain. Dia akan memeluk setiapp wanita yang dilihatnya menangis. Seperti yang
diungkapkan Lucy ketika Mr.Turner memberikan sebuah statement bahwa ia akan
mendapatkan lebih dari apa yang ayahnya berikan. Hal pokok setiap anak yang
dibesarkan orangtuanya adalah membutuhkan kasih sayang. Dan seorang mental
retarded tidak terhalang memeberikan hal itu.
Kita patut
belajar dari Sam dan rekan-rekannya. Mereka yang mengalami suatu hambatan yang
diberikan oleh sang pencipta dapat melakukan aktifitas dengan senang dan tanpa
mengeluh. Dengan keterbatasan yang mereka miliki mereka mempunyai jiwa
kemanusiaan yang murni, membantu satu sama lain dengan jiwa keikhlasan yang
mereka miliki.
Secara keseluruhan
I am sam adalah memberikan pesan kepada orang tua-orang tua dan guru, bagaimana
untuk menjadi seorang pendidik yang baik. Sebuah petikan yang di ucapkan Sam
saat di persidangan memperjuangkan hak asuh terhadap putrinya. Itu mengenai
keteguhan dan kesetiaan, kesabaran dalam mendidik dan menyayangi, mendengarkan
dan pura-pura mendengarkan bahkan ketika kamu tidak bisa mendengar sama sekali,
dan itu mengenai cinta dan kasih sayang yang diberikan secara tulus kepada
anak. Tidak terbatas oleh kapasitas intelektual (IQ) seseorang.
E. Daftar Pustaka
·
Nursalim,
Muchammad dkk. (2007) Psikologi Pendidikan Surabaya: Unesa University
Press.
·
Natawidjaja,
Rochman. (1988) Peranan Gurudalam Bimbingan di Sekolah. Bandung:
Abardien.
·
Geutrida
Maltida. 2011. I am Sam Sebuah Film Tentang Sebuah Arti Persahabatan.
Online hiburan.kompasiana.com (diakses pada 5 November 2013)
Semoga bisa menjadi referensi buat teman2 mahasiswa ^_^
BalasHapusJika dilihat dari sisi anak, nilai- nilai apa yang anda dapatkan
BalasHapus